Apakah Kopi Pahit Bisa Menurunkan Gula Darah

Apakah Kopi Pahit Bisa Menurunkan Gula Darah

Efek Kopi Pahit terhadap Kolesterol:

Kandungan antioksidan dalam kopi pahit dapat meningkatkan produksi enzim hati yang bertanggung jawab untuk memetabolisme lemak. Dengan demikian, minum kopi pahit secara teratur dapat membantu meningkatkan pemecahan lemak jahat (LDL) dan mengurangi tingkat kolesterol jahat dalam tubuh.

Benarkah Minum Kopi Pahit Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi?

Reporter: Deva Rachman Setiawan|

Editor: Nadia Rizka |

Minum Kopi Pahit Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi--Unsplash

BACA JUGA:Sayuran Menjadi Penyebab Kolesterol Tinggi, Apakah Ada? Cek Faktanya Berikut Ini

Anda tetap perlu mengikuti pola makan sehat dan berolahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan jantung Anda.

Tips Kesehatan Jantung

Berikut beberapa tips untuk menjaga kesehatan jantung:

• Konsumsi makanan yang kaya akan serat, buah-buahan, dan sayur-sayuran.

• Batasi konsumsi makanan berlemak tinggi dan makanan olahan.

• Olahraga secara teratur, minimal 30 menit per hari.

• Kelola stres dengan baik.

BACA JUGA:Simak Penyebab Kolesterol yang Sering Disepelekan

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Peneliti menduga bahwa cafestol dan kahweol, dua senyawa yang terdapat dalam kopi pahit, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL. (mg4)

Tak bisa dipungkiri, kopi menjadi salah satu hal yang tidak terpisahkan dari aktivitas sehari-hari. Banyak dari kita mengandalkan kopi tepat sebelum memulai beraktivitas karena dipercaya dapat meningkatkan konsentrasi serta mencegah rasa kantuk. Namun pertanyaannya, apakah kopi bisa memengaruhi kadar gula darah dalam tubuh? Simak jawaban lengkapnya bersama Bumame!

Kandungan Antioksidan dalam Kopi Pahit:

Kopi pahit kaya akan antioksidan yang disebut klorogenat. Antioksidan ini dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa klorogenat dapat mengurangi tingkat kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam tubuh.

Hubungan kopi dengan gula darah

Gula darah sangat erat kaitannya dengan penyakit diabetes. Sementara diabetes sendiri merupakan penyakit yang bisa memengaruhi tubuh dalam memproses gula dalam darah. Beberapa penelitian menyebutkan jika minum kopi dapat meningkatkan dampak buruk bagi pengidap diabetes.

Karena mengonsumsi kopi sangat erat kaitannya dengan kadar gula darah dalam tubuh, tentu saja hal ini akan memengaruhi kondisi kesehatan pada pengidap diabetes, terlebih untuk mereka yang mengidap diabetes tipe 2. Mengonsumsi kopi dapat meningkatkan risiko terjadinya resistensi insulin (kondisi saat sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik). Resistensi insulin tersebut bisa mengakibatkan munculnya perlemakan hati, aterosklerosis atau penebalan dan pengerasan dinding arteri, hingga menghambat proses penyembuhan pada luka.

Bagaimana cara menjaga kadar gula darah tetap stabil?

Ada cara-cara yang dapat dilakukan untuk bisa menjaga kadar gula darah tetap stabil, yaitu dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Beberapa tips yang mungkin dapat kamu lakukan, di antaranya:

Bagi kamu para pecinta kopi, Bumame memiliki paket medical check up khusus penggemar kopi dan minuman manis untuk mendeteksi potensi penyakit akibat gaya hidup yang memengaruhi seorang penggemar kopi dan minuman manis. Tersedia layanan Home Care dan gratis konsultasi dengan dokter. Kamu juga bisa membeli obat-obatan, vitamin, dan tebus resep dokter di Bumame Apotek dengan gratis ongkir.

Kopi menjadi minuman yang dipilih banyak orang untuk menghindari rasa kantuk dan lebih semangat menjalani aktivitas. Selain itu, kopi juga disebut bisa memberikan manfaat bagi kesehatan.

Kafein yang ada di dalam kopi bisa mempercepat sistem saraf pusat dan meningkatkan kewaspadaan mental, menghilangkan rasa lelah, dan meningkatkan konsentrasi. Minuman ini juga disebut bisa menurunkan kadar gula darah. Benarkah begitu?

Dikutip dari laman Mayo Clinic, kopi tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada kadar gula darah. Khususnya pada orang-orang dengan kondisi sehat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, pada orang dewasa yang sehat mengkonsumsi hingga 400 mg kafein masih tergolong aman. Pada beberapa penelitian juga membuktikan, pada orang yang sehat, rutin minum kopi bisa menurunkan risiko diabetes tipe 2.

Salah satu kandungan yang ada pada kopi adalah polifenol. Meski alasannya belum jelas, polifenol dipercaya bisa membantu tubuh terhindar dari masalah kesehatan yang serius, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, hingga kanker.

Dikutip dari laman Medical News Today, polifenol pada kopi adalah salah satu antioksidan yang baik untuk kesehatan. Selain itu, kopi juga memiliki kandungan magnesium dan kromium yang bisa menurunkan risiko diabetes tipe 2.

Dari penelitian menunjukkan minum kopi lebih dari satu gelas selama empat tahun, terbukti bisa menurunkan risiko diabetes tipe 2 sampai 11 persen. Namun, pada orang yang mengurangi konsumsi kopi sebanyak satu gelas per hari memiliki risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi hingga 17 persen.

Lalu, seperti apa efek kopi pada orang dengan diabetes?

Namun, tidak semua orang bisa mendapatkan manfaat baik dari kopi. Salah satunya pada orang dengan diabetes.

Pasalnya, kandungan kafein yang ada pada kopi bisa memberikan dampak negatif pada tubuh. Itu akan berpengaruh pada sensitivitas insulin, sehingga bisa memicu penurunan atau kenaikan kadar gula darah pada orang dengan diabetes.

Meski begitu, kondisi ini bisa terjadi karena hal-hal tertentu. Pada beberapa orang dengan diabetes, mereka yang mengonsumsi 200 mg kafein atau setara dengan 240 ml kopi hitam yang bisa mengalami kondisi ini.

Mungkinkah minum kopi tanpa meningkatkan kadar gula darah?

Bagi pecinta kopi yang juga mengidap diabetes, kenaikan gula darah dapat dicegah dengan satu cara, yaitu mengonsumsi kopi tanpa gula, creamer, susu, ataupun pemanis buatan lainnya.

Adapun jenis kopi yang sudah melalui proses penyaringan dan tidak mengandung kafein memiliki manfaat yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan kopi yang tidak melalui proses penyaringan dan mengandung kafein.

Namun data di atas tidak berlaku bagi semua orang, karena setiap orang memiliki metabolisme tubuh yang berbeda. Maka dari itu, sangat penting untuk mengonsultasikan kesehatan dengan dokter terpercaya.

Benarkah Minum Kopi Pahit Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi?

Reporter: Deva Rachman Setiawan|

Editor: Nadia Rizka |

Minum Kopi Pahit Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi--Unsplash

SURABAYA, MEMORANDUM - Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa minum kopi pahit tanpa gula dapat membantu menurunkan kadar kolesterol tinggi.

Penelitian yang dilakukan oleh University of Eastern Finland ini melibatkan 200 orang dengan kolesterol tinggi.

Para peserta dibagi menjadi dua kelompok, di mana kelompok pertama diminta minum kopi pahit tanpa gula sebanyak 3 cangkir per hari, dan kelompok kedua minum kopi tanpa kafein.

BACA JUGA:Inilah 4 Gejala Kolesterol Tinggi yang Harus Diwaspadai

Setelah 12 minggu, hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat pada kelompok yang minum kopi pahit turun secara signifikan, dibandingkan dengan kelompok yang minum kopi tanpa kafein.

Namun, penelitian ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas kopi pahit dalam menurunkan kolesterol tinggi.

Tips Minum Kopi Pahit

Berikut beberapa tips untuk minum kopi pahit:

• Pilih kopi dengan tingkat roasting yang tinggi, karena mengandung cafestol dan kahweol lebih banyak.

BACA JUGA:Jarang Diketahui, Berikut Ini 6 Cara Menurunkan Kolesterol secara Alami

• Seduh kopi dengan metode french press, karena metode ini menghasilkan kopi yang lebih pahit dan mengandung cafestol dan kahweol lebih banyak.

• Minum kopi pahit tanpa gula, karena gula dapat mengurangi efektivitas kopi dalam menurunkan kolesterol.

Jika Anda memiliki kolesterol tinggi, konsultasikan dengan dokter Anda sebelum minum kopi pahit.

Penting untuk diingat bahwa kopi pahit tidak dapat menggantikan pengobatan medis untuk kolesterol tinggi.